Efek Samping Suntik Silikon Dan Bahaya Yang Ditimbulkan
Silikon dikenal sebagai senyawa polimer dari unsur
silikon dan oksigen. Silikon memiliki bentuk bermacam-macam dan tidak
seluruhnya cocok digunakan kepada manusia. Dengan pertimbangan ini, penggunaan
silikon dalam hal pengisi jaringan lunak manusia dinilai ilegal dan dilarang di
sebagian besar negara-negara.
Pengisian jaringan dermal melalui suntikan umumnya
dianggap aman, tetapi bisa menimbulkan efek samping.
Efek samping awal : Dalam beberapa hari hingga minggu,
teknik ini bisa menimbulkan efek samping berupa kulit kemerahan disertai perih,
benjol, memar, gatal, reaksi hipersensitivitas, dan peradangan selama beberapa
hari. Untuk meminimalkannya bisa dengan menekan dan menggunakan kompres es batu
pada kulit yang mengalami infeksi.
Efek samping tertunda : Efek samping tertunda bisa
muncul dalam kurun berminggu-minggu hingga tahunan, seperti inflamasi
granuloma, bintil, kesenjangan dan timbul jaringan parut, serta migrasi pengisian
implan.
Akan tetapi hal ini kembali lagi pada material yang
digunakan untuk mengisi jaringan kulit (filler). Saat ini, banyak material yang
berbeda yang dapat digunakan. Akan tetapi silikon cair masih belum mendapat
persetujuan keamanan dari pihak-pihak terkait.
Suntik Silikon dan Efek Samping yang Ditimbulkan
Penggunaan silikon cukup populer di bidang perawatan
tubuh dan kecantikan wajah. Umumnya suntik silikon digunakan sebagian orang
yang menginginkan langkah instan untuk tampil lebih cantik dan menawan. Lokasi
suntik silikon yang sering dilakukan adalah pada wajah, payudara, pinggul,
bokong, dada, lengan, hingga alat kelamin.
Salah satu negara yang melarang perawatan suntik
silikon adalah Amerika sejak tahun 1992. Namun, masih ada saja oknum yang menggunakannya
karena mudah didapat dan harganya lebih murah dibanding metode operasi plastik
professional.
Silikon dalam bentuk cair sendiri telah digunakan
selama lebih dari satu dekade lalu sebagai agen pembentuk dan pengisi jaringan
dermal atau kulit. Seorang ahli radiologi menyatakan bahwa penggunaan suntik
silikon cair dapat menimbulkan risiko yang mengancam jiwa penggunanya, yaitu:
emboli paru. Sebuah studi yang meneliti 44 pasien pasca suntik silikon cair, 25
persen di antaranya meninggal karena perdarahan di paru.
Efek Samping Suntik Silikon untuk Membesarkan Payudara
Suntik silikon yang dilakukan bukan oleh dokter atau
tenaga profesional kerap mengesampingkan sisi keselamatan pasien. Penggunaan
jarum suntik yang berganti-ganti menciptakan risiko menularkan penyakit high
immunodeficiency virus atau HIV/AIDS. Selain itu, konsumen akan dihadapkan
kepada risiko tertular hepatitis B dan hepatitis C karena pencampuran darah
dari pemakaian jarum yang berganti-gantian. Suntik silikon juga berisiko menyebabkan
abses, bengkak parah, hingga kematian.
Untuk menghindari bahaya suntik silikon, pilih metode
lain yang relatif lebih aman melalui konsultasi kepada dokter untuk mendapatkan
solusi yang tepat. Metode ini juga telah disetujui prosedurnya oleh pihak terkait.
Umumnya dokter akan merekomendasikan metode implan payudara atau beberapa cara
lain dalam membesarkan payudara secara aman.
No comments: