Cara Agar Anda dan Suami Tak Malas Berhubungan Seksual Untuk Merencanakan Kehamilan
salah satu syarat agar Anda dan suami cepat mendapatkan
momongan adalah rutin berhubungan. Hubungan seksual yang terbilang rajin akan
memungkinkan Anda untuk menggempur seluruh masa subur dalam siklus bulanan.
Peluang kehamilan pun bisa jadi lebih besar lagi jika hubungan seksual lebih
sering dilakukan.
Sayangnya, ada saja alasan yang kerap membuat pasangan
suami istri malas berhubungan seksual untuk kehamilan. Mulai dari rasa bosan,
tidak mengalami klimaks, tidak percaya diri, hingga hasrat seksual yang tidak
ada. Jika sudah begini, bagaimana Anda bisa segera mendapatkan momongan? Apa
saja itu dan bagaimana caranya? Yuk, kita
simak baik-baik!
1.
Agar tak malas berhubungan, buatlah variasi
posisi, waktu, dan tempat dengan pasangan. Hubungan yang telah dijadwalkan pun
tidak akan pernah terasa membosankan.
Ketika
Anda dan suami sudah bertekad bulat untuk memiliki momongan, berbagai rencana
telah dipersiapkan secara matang. Salah satunya adalah penjadwalan berhubungan
seksual untuk kehamilan. Tapi saking seringnya hubungan seksual dilakukan, Anda
atau suami mulai merasa bosan. Jadwal berhubungan seksual untuk kehamilan
kemudian diabaikan.
Menurut
Beverly Whipple, Ph. D., R. N., FAAN,
profesor Emerita di Rutgers University College of Nursing di Newark, New Jersey,
kebosanan itu bisa terjadi karena kurangnya pengalaman baru selama berhubungan
seksual untuk kehamilan. Maka yang Anda butuhkan adalah aksi-aksi spontan di
luar kebiasaan. Misalnya mengganti tempat, waktu, dan posisi selama berhubungan
seksual.
Cobalah
tinggalkan kamar tidur dan berganti ke kamar tamu, lantai dapur, atau meja.
Berhubungan seksual untuk kehamilan juga bisa dilakukan di sana. Coba juga
posisi seks dan waktu yang berbeda. Kadang, Anda sudah merasa lelah di malam
hari karena bekerja. Berhubungan seksual untuk kehamilan di waktu pagi, sah-sah
saja dilakukan. Bila perlu, tambahkan aromaterapi atau gunakan pijatan dengan
minyak pada suami sebagai perangsang.
2.
Jika hasrat seksual sedang
rendah-rendahnya, rehat saja sementara waktu. Ketika akan memulainya lagi,
semangat kembali meningkat untuk diajak merencanakan kehamilan
Turunnya
hasrat berhubungan seksual untuk kehamilan, kerap sekali terjadi pada wanita.
Pada awalnya, berhubungan seksual adalah kebutuhan yang ingin Anda lakukan. Lama-kelamaan,
ini menjadi kewajiban yang semakin membebani pikiran. Anda tak lagi
melakukannya dengan perasaan senang. Hal ini akan semakin parah lagi jika
suami Anda mengalami kesulitan ereksi saat berhubungan seksual. Kalau
kejadian ini selalu terjadi setiap konsepsi, pria mana yang tidak merasa malas,
minder, dan berkurang semangatnya?
Untuk
mengatasinya, cobalah tidak berhubungan seksual sama sekali di masa subur.
Rehatlah sejenak dari segala kegiatan berbau hubungan seksual. Biasanya setelah
menahan hasrat seksual, Anda dan suami akan mulai berkeinginan untuk
berhubungan seksual lagi. Semangat pun kembali berkembang.
Cara
lainnya adalah duduk saling berhadap-hadapan dengan suami. Ambil napas
dalam-dalam dan samakan ritme napas Anda dengan suami. Anda dan suami akan
merasakan rileks dan terhubung karena samanya ritme napas. Dalam beberapa
menit, Anda dan suami pun memiliki keinginan berhubungan seksual.
3.
Buang saja rasa khawatir Anda bila tidak
mengalami orgasme! Sesungguhnya, kehamilan yang sukses tak melulu membutuhkan
kehadiran orgasme.
Sebenarnya,
wanita tidak perlu mengalami klimaks supaya bisa hamil. Sebaliknya, berpikirlah
santai dan rileks supaya bisa menikmati sensasi berhubungan seksual. Bila
pikiran rileks, tubuh pun akan melepaskan bahan kimia yang baik untuk
kehamilan.
Jika
tetap ingin orgasme, sampaikan saja pada suami tentang keinginan ini. Cari tahu
cara mencapai orgasme lewat berbagai sumber dan bagilah infonya dengan suami di
saat-saat santai. Bukan pada saat berhubungan seksual. Jangan gunakan
pernyataan seperti “Kamu harus begini”, “Aku ingin kamu melakukan ini”, dan
semacamnya ya! Tetap sampaikan permintaan secara netral agar suami Anda tidak
kehilangan semangat dalam sekejap.
4.
Rasa stres harus bisa Anda jauhi dan
kendalikan. Jika ini tidak dipatuhi, pelumas Anda bisa berkurang dan hubungan
seksual tak lagi nyaman.
Jika
Anda merasa stres, tertekan, atau tidak mood untuk melakukan hubungan seksual,
vagina Anda akan mengering. Bila ini terjadi, pelumas yang berfungsi untuk
hubungan seksual bisa hilang dan konsepsi pun akan terasa kurang
nyaman. Di sisi lain, kurangnya pelumas bisa juga disebabkan karena faktor
hormon. Mereka yang berusia 30 akhir dan 40 awal, biasanya akan berkurang kadar
estrogennya. Akibatnya, vagina mengering. Juga, coba cek lagi apakah Anda
sedang mengkonsumsi obat yang mengandung antihistamin. Penggunaan antihistamin
dapat menekan produksi tubuh dari cairan, baik cairan pada hidung maupun
vagina.
Solusinya,
lakukanlah hubungan seksual lebih sering lagi. Menurut Beverly Whipple,
perempuan berusia 40 tahun yang berhubungan seks sebanyak 1-2 kali dalam
seminggu akan memiliki estrogen yang beredar 2 kali banyak, dibandingkan mereka
yang hanya sekali-kali berhubungan atau tidak sama sekali. Untuk yang masih
mengkonsumsi antihistamin, beralihlah ke obat yang berbeda. Jika diperlukan,
mengambil pelumas buatan sah-sah saja dilakukan selama pelumas tersebut ramah
terhadap sperma.
5.
Tidak ada manusia yang memiliki tubuh
sempurna di dunia. Jangan biarkan diri Anda minder di hadapan suami
dan sugestikan kalau tubuh Anda merupakan karunia.
Pernahkah
Anda merasa kurang percaya diri dengan bentuk tubuh Anda, apalagi jika harus
telanjang di depan suami? Mungkin ada bagian yang menurut Anda terlalu kecil,
besar, tidak proporsional, dan sebagainya? Lalu, apakah suami akan tertarik
untuk berhubungan seksual jika kondisinya demikian?
Mulai
sekarang, buang jauh-jauh bayangan buruk tersebut! Sugestikan diri Anda dengan
hal-hal yang positif. Misalnya, bayangkan saja kalau Anda adalah sosok wanita
yang cantik dan bawalah imajinasi itu ke dalam hubungan seks. Setelah itu, Anda
akan merasa peraya diri dan energi sempurna akan terpancar. Masih belum puas?
Ikuti saja kelas-kelas yoga, fitnes, aerobik, body languange, atau olahraga
lainnya!
6.
Terlalu mengedepankan waktu tepat untuk
berhubungan, juga bisa jadi kendala. Alangkah baiknya jika Anda dan pasangan
tetap bekerja serta menjernihkan pikiran bersama.
Kadang
kala, Anda bisa dibikin sangat stres gara-gara memikirkan: “Apakah ini saat yang tepat untuk melakukan
hubungan seksual?”, “Apakah jika saya melakukan hubungan seksual saat ini,
kehamilan akan datang dengan sukses?”, dan pertanyaan-pertanyaan
lainnya. Sebenarnya, pertanyaan tersebut tidak perlu mendominasi otak
Anda. Tahukah Anda kalau organ seks yang paling penting dalam tubuh adalah
otak? Ya. Otak memiliki peran untuk menstimulasi tubuh, termasuk dalam perihal
kehamilan. Jika otak Anda berpikir positif untuk kehamilan, maka hasilnya akan
berkata positif pula.
Anda
dan pasangan sejatinya dituntut kompak dan jangan saling menyalahkan jika
kehamilan belum tiba. Ingat! Anda dan suami adalah satu tim yang harus bekerja
sama. Salah satu wujud kerja samanya, ya tentu saja lewat hubungan seksual yang
rutin. Lewat hubungan yang rutin inilah, masing-masing akan merasakan keintiman
dan sentuhan yang dapat membuang jauh perasaan stres.
7.
Memang tidak enak rasanya jika pasangan tak
mampu mencapai klimaks. Tapi jika Anda mampu menyiasati, berhubungan seksual
untuk kehamilan tak akan menjadi beban lagi.
Beberapa
pria mengalami kasus tak bisa mencapai klimaks karena sulitnya ejakulasi.
Penyebabnya pun bermacam-macam. Ada yang karena memang menderita masalah
seksual, efek masturbasi, atau karena penggunaan alkohol dan obat-obatan
tertentu (termasuk antidepresan).
Dennis P. Sugrue, Ph. D.
(profesor klinis psikiatri University of Michigan Medical School)
menyarankan agar pasangan Anda menunjukkan bagaimana caranya melakukan
masturbasi. Maka Anda akan melihat apa yang suami suka. Cara lainnya, tekan
jari Anda pada area di belakang dasar skrotum. Di sanalah letak kelenjar
prostat yang mampu membangkitkan gairah berhubungan seksual. Dan yang paling
penting adalah tetap santai dan rileks agar bisa menikmati hubungan.
8.
Klimaks yang datang terlalu cepat pun akan
terasa tidak menyenangkan. Ajak saja si suami untuk mengambil napas dan rileks
sementara waktu
No comments: