Sinopsis Paakhi Episode 42 Tayang Selasa 9 Mei 2017
Sinopsis
Paakhi Episode 42 Tanya lalu menelpon ayahnya dan berbicara dengannya agar
mengirimkan uang, Tanya lalu menerima uangnya yang dibungkus dalam bungkus
manisan dari supir, Girish dan Ayaan menghampirinya dan menatapnya dengan
tajam, Ayaan menyapa Tanya, Girish hendak merebut tas Tanya tapi Tanya
melarangnya.
Girish
merebut tas2 tersebut dan melihat isinya, Tanya berusaha menjelaskannya lalu
membawa masuk barang2nya untuk disimpannya.
Tanya
membawa barang2nya ke dapur dan menelpon ayahnya dengan emosi menanyakan
nuangnya, Rana menjelaskan bahwa uangnya ada dalam boks khusus lalu Tanya
membuka bungkusan kuenya satu persatu dan menemukan uang2nya. Tanya
mengumpulkan semuanya dan menyimpannya di dalam sakunya, Mahaji muncul dan
membuat Tanya terkejut. Mereka berbicara. Mahaji memberikan tagihan susu pada
Tanya. Tanya memberian uangnya pada Mahaji.
Ayaan
mendapat hadiah dari Paakhi dan berterimakasih, Tanya kemudian muncul dan
berbicara dengan Lavanya, Lavanya memuji Paakhi. Paakhi lalu mengatakan sesuatu
pada Tanya. Girish juga berbicara dengan Tanya. Paakhi menyuruh Tanya memilih
saree, Tanya memilihnya dan menunjukkannya pada Anshuman. Paakhi juga
memberikan hadiah saree pada Mahaji, Paakhi juga memberi hadiah pada Shuki dan
yang lain.
Ayaan
berkata bahwa temannya akan ada yang datang dan ingin memberikannya
manisan, lalu Ayaan ke dapur dan mengambil makanan, dia lalu mencari2 sesuatu
dan membuka lemari dapur, dia melihat bungkus manisan Tanya dan mengambilnya,
Tanya menelpon ayahnya diam2, dia lalu melihat Ayaan berlari sambil membawa
kotaknya, Tanya mengejarnya dan terjatuh. Anshuman bertanya mengapa dia
mengejar Ayaan, Tanya pun berkata bahwa Ayaan membawa manisannya yang di kirim
oleh ayahnya.
Tanya
bergerak ke kamarnya dan Mahaji menghampirinya memberikan tagihan yang lain.
Tanya memarahi Mahaji dan berkata bahwa Ayaan membawa pergi kotak uangnya.
Shuki melintas dan Tanya memanggilnya lalu meminta kembali uang yang pernah
diberikannya dulu. Shuki menjawab bahwa dirinya tidak punya uang dan Tanya
mengancam agar mengembalikan uangnya dalam waktu setengah jam atau dia akan
dikirim ke penjara. Mahaji shock mendengarnya sementara Shuki menangis dan
beranjak pergi.
Tanya
membawa celengan Ayaan dan berbicara sendiri di kamarnya, dia lalu memechkannya
dan memunguti uangnya, Mahaji dan Shuki muncul menyerahkan uang yang diminta
Tanya. Tanya lalu menyuruh mereka membereskan bekas celengan tapi ternyata ada
yang tertinggal belum dibereskan pecahan celengan Ayaan.
Girish
berbicara dengan Anshuman mengenai keputusannya, Anshuman pun menjelaskan
panjang lebar pada Girish dan berkata bahwa Paakhi tidak akan pergi kemana2 dan
dia akan tetap bersamanya dan Ayaan, Girish tersenyum mendengarnya.
Paakhi
berusaha mengikat tali belakang bajunya dengan peniti dan merasa kesulitan,
Anshuman kemudian muncul dan menatapnya dari cermin, Paakhi hendak beranjak
pergi tapi Anshuman memanggilnya dan kemudian membantunya mengikatkan talinya.
Mereka kemudian saling pandang, Paakhi tertawa melihat wajah malu Anshuman dan
bertanya mengapa dia berkeringat. Anshuman tersenyum menatap Paakhi.
Paakhi
mengobrol dengan Anshuman mengenai Ayaan, Paakhi lalu keluar kamar dan melihat
kamar Tanya yang terbuka dengan lampu menyala, Paakhi masuk dan mematikannya,
dia lalu melihat bekas pecahan celengan Ayaan dibawah ranjang, Paakhi
lalu melihat ke tempat sampah dan melihat pecahan lainnya disana. Paakhi keluar
kamar dan berpapasan dengan Girish, Paakhi menunjukkan pecahan celengan Ayaan
dan berkata bahwa Tanya mengambil uang celengan Ayaan untuk menyelesaikan
keuangannya.
Sinopsis Paakhi Episode 42
Tayang Selasa 9 Mei 2017 Hari Ini
Tanya
mendatangi Anshuman dengan gembira dan memeluknya, dia menunjukkan berkasnya
dan sisa uangnya, dia lalu menanyakan Paakhi, Paakhi muncul bersama Girish.
Tanya mengatakan bahwa dirinya telah menang dan Anshuman harus membuat
keputusan, Anshuman lalu berkomentar dan berkata bahwa dia tidak ingin Ayaan
kehilangan ibunya dan Paakhi adalah ibu Ayaan. Anshuman melanjutkan, “maaf
Tanya..hari ini kau menang tapi aku tidak bisa membuat Paakhi kalah..dia adalah
ibu Ayaan..kau bisa menghukumku tapi aku tidak bisa merebut ibu Ayaan dari
Ayaan..aku benar2 minta maaf”. Tanya emosi dan mengancam Anshuman dengan marah.
Tanya
lalu mengiba pada Anshuman dan mengatakan betapa besar cintanya kepadanya tapi
Anshuman tetap memilih Paakhi. Tanya pun meminta bantuan Paakhi untuk memberi
penjelasan pada Anshuman tapi Girish membongkar rahasia Tanya mengenai celengan
Ayaan yang digunakannya dan menunjukkan pecahannya. Lavanya terkejut. Shuki
muncul dan mengatakan apa yang diperbuat Tanya untuk memenangkan tantangannya.
Tanya
tergagap2 dan memarahi Shuki, Tanya berpura2 dan memeluk Anshuman sambil
menangis tapi Anshuman meminta maaf dan melepas pelukan Tanya. Tanya pun
berlari ke kamarnya.
Anshuman
menghampiri Paakhi dan berbicara dengannya bahwa dia sangat berarti bagi
dirinya dan juga Ayaan, Anshuman meminta agar Paakhi tidak pergi demi Ayaan,
dmi dirinya dan demi rumah ini. Anshumannmenambahkan bahwa keluarganya akan
menjadi bahagia jika dia (Paakhi) tetap tinggal dirumahnya. Paakhi pun terharu
dan menangis, Mahaji juga melipat tangan meminta maaf pada Paakhi, begitu juga
dengan Shuki, mereka meminta agar Paakhi tidak pergi meninggalkan rumah ini dan
mereka ingin Paakhi menghukumnya untuk kesalahan yang telah mereka perbuat.
Lavanya dan Girish memandang Paakhi. Tanya kemudian muncul membawa kopernya dan
berpamitan.
Ayaan
menghadangnya dan Girish mengatakan bahwa Paakhi telah menang dan tidak akan
meninggalkannya, Paakhi juga mendekatinya dan bertanya apa yang terjadi. Ayaan
berkata bahwa dia memilih Tanya daripada Paakhi, semua pun terkejut
mendengarnya. Tanya menghentikan langkahnya dan pura2 terkejut serta bahagia.
Ayaan
ingin Tanya tetap tinggal dirumahnya. Girish mengomentarinya tapi Ayaan tetap
memilih Tanya. Anshuman pun memilih pergi. Tanya pura2 terkejut mendengar
ucapan Ayaan. Tanya mengatakan sesuatu tapi Paakhi beranjak pergi. Lavanya lalu
berbicara dengan Tanya untuk tetap tinggal karena masih tidak tahu dengan
keputusan yang diambil Ayaan, Shuki membawa kembali koper2 Tanya ke kamarnya.
Anshuman
melihat fotonya bersama Ayaan dan Paakhi. Paakhi mendatanginya dan berbicara
dengannya. Paakhi merasa ada sesuatu yang menganggu Ayaan. Ayaan muncul dan
Anshuman menariknya mendekat lalu bertanya. Ayaan hanya diam, Anshuman
terus bertanya dan Ayaan hanya menjawab bahwa dirinya ingin bibi Tanya dan
tidak inginkan ibu Paakhi lalu berlari pergi. Paakhi kembali berbicara dengan
Anshuman.
Lavanya
berbicara dengan Girish mengenai keputusan Ayaan tapi tiba2 Naina berjalan
,asuk dan Lavanya menyambutnya serta menggendongnya dengan bahagia. Lavanya pun
berbicara dengan Naina. Lalu Lavanya kembali berbicara dengan Girish.
Paakhi
ke kamar Ayaan dan melihatnya tertidur. Paakhi mendekatinya dan Ayaan mengigau
menyuruhnya pergi. Paakhi lalu menyelimutinya, setelah itu Paakhi melihat
gambar Ayaan dan memikirkannya. Paakhi lalu membereskan celana Ayaan yang
ternyata basah berada di bawah meja. Paakhi mencium bau tidak enak dari celana
Ayaan dan menyimpulkan bahwa itu bau ompol tapi Paakhi berpikir Ayaan tidak
akan mengompol diusia ini dan itu berarti kecurigaannya benar bahwa ada sesuatu
yang tengah mengganggu Ayaan.
Paakhi
menuruni tangga dan mendengar pembicaraan Shuki dan pelayan lain mengenai jok
mobil yang juga bau ompol, Paakhi mendekatinya dan menanyakannya. Paakhi
kemudian menarik kesimpulan bahwa Ayaan pasti berada di mobil Tanya dan Tanya
menakut2inya hingga mengompol. Paakhi merasa bahwa Tanya sudah melewati
batasannya. Paakhi tidak bisa memberitahu semua orang atau Ayaan akan berada dalam
masalah. Paakhi berpikir untuk memberitahu Girish.
Paakhi
menemui Lavanya dan Girish lalu menceritakan kesimpulannya. Girish lalu
menelpon psikiater dan memberikannya pada Paakhi, Paakhi berbicara dengan
psikiater tersebut mengenai rasa takut seseorang. Setelah itu Paakhi berbicara
dengan Lavanya dan Girish bahwa psikiater mengatakan anak kecil akan
menyembunyikan sesuatu saat ketakutan. Sementara Tanya mendatangi Anshuman dan
berbicara dengannya.
No comments: