Mengapa Allah Menikahkanmu Dengannya
Mungkin
suamimu tak pandai berkata, Apalagi merayu dengan romantisme karya sastra, Tapi
mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya, menjauhkannya dari fitnah
dunia yang tak halal baginya.
Mungkin
saja suamimu tak pandai berkata, tapi heningnya menahan kita banyak bicara,
Memutus rantai kalimat sanggahan yang melahirkan perkara, Sehingga keseimbangan
suasana lebih terjaga. Andai saja Allah ciptakan sebaliknya, mungkin rumahmu
sekarang jadi arena tarung laga. Itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya.
Mungkin
istrimu tidak berparas mempesona, apalagi secantik selebritis di warta berita.
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara, yang terpancar dari jiwa
yang terjaga. Andai saja Allah menciptakan yang sebaliknya, mungkin hatimu tak
tenang saat jauh darinya.
Itulah
mengapa Allah menikahkanmu dengannya, mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya, yang
membawa pulang limpahan laba hasil usaha. Namun meskipun besarnya begitu
sederhana, mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang di bawa.
Mungkin
suamimu bukanlah pejabat yang bertahta, yang di hormati dan di puja bawahannya,
tapi mungkin di balik kedudukannya yang biasa, ia mampu menjaga iman bagi
keluarga. Andai saja Allah menciptakan yang sebaliknya, mungkin belum tentu ia
memiliki derajat taqwa.
Mungkin
istrimu bukanlah koki istimewa, yang memasakannya selezat pujasera, tapi
mungkin ia pandai mendidik buah hatinya, memahat pribadi yang berkakter mulia.
Mungkin
istrimu bukanlah koki istimewa, yang terkadang masakannya itu-itu saja, tapi
mungkin ia pandai mengatur alokasi harta, sehingga pemberianmu tidak terhambur
percuma. Andai saja Allah menciptakan yang sebaliknya, mungkin kecintaanmu akan
terlalu berlebih padanya, melebihi cintamu kepada Allah sang pemberi karunia.
Itulah
mengapa Allah menikahkanmu dengannya, maka temukanlah sebanyak-banyaknya
rahasia di baliknya, agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkan mu
dengannya.
Jikalau
engkau masih sulit menemukan jawabannya, gantilah kacamatamu dengan kacamata
syukur atas segala karunia, adalah hakmu jika engkau berharap khadijahmu
menjadi lebih sempurna, Asalkan engkau siap membimbingnya.
No comments: